Minggu, 14 September 2014

Soekarno, Proklamator dan Penggali Pancasila *)

Ir. Soekarno, lahir di Lawang
Seketeng, Surabaya, Jawa Timur 6 Juni 1901. Ayahnya bernama Raden Soekemi
Sosrodihardjo (Probolinggo, Jawa Timur) dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai (Singgaraja,
Bali). Meninggal di Wisma Yaso, Jakarta 21 Juni 1970, Adalah Presiden Indonesia
pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan peranan penting
untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali
Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad
Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Nama lengkap Soekarno ketika
lahir adalah Kusno Sosrodihardjo. Ketika masih kecil, karena sering
sakit-sakitan, menurut kebiasaan orang Jawa; oleh orang tuanya namanya diganti
menjadi Soekarno. Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama
Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut
menggunakan ejaan penjajah (Belanda). Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam
tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum
dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah.

Kemudian, beliau merumuskan
ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli
1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke
penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru
disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan
kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda
makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada
tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya.
Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun
1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang
cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17
Agustus 1945. Dalam siding BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan
gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945,
Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai
Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sebelumnya, beliau juga berhasil
merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno
berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan
Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi
Gerakan Non Blok.

Ia menerbitkan Surat Perintah 11
Maret 1966 Supersemar yang kontroversial itu, yang konon, antara lain isinya
adalah menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga
kewibawaannya. Tetapi Supersemar tersebut disalahgunakan oleh Letnan Jenderal
Soeharto untuk merongrong kewibawaannya dengan jalan

menuduhnya ikut mendalangi
Gerakan 30 September. Tuduhan itu menyebabkan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara yang anggotanya telah diganti dengan orang yang pro Soeharto,
mengalihkan kepresidenan kepada Soeharto.


Latar belakang dan pendidikan


Soekarno dilahirkan dengan nama
Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Sukemi Sosrodihardjo, seorang guru di
Surabaya, Jawa. Ibunya berasal dari Bali. Ibunya, menceritakan makna kelahiran
di waktu fajar. "Kelak engkau akan menjadi orang yang mulia, engkau akan menjadi
pemimpin dari rakyat kita, karena ibu melahirkanmu jam setengah enam pagi di
saat fajar mulai menyingsing. Kita orang Jawa mempunyai suatu kepercayaan, bahwa
orang yang dilahirkan di saat matahari terbit, nasibnya telah ditakdirkan
terlebih dulu. Jangan lupakan itu, jangan sekali-kali kau lupakan, nak, bahwa
engkau ini putra dari sang fajar." (Adams, 2000:24)

Tanggal kelahiran Soekarno pun
dipandangnya sebagai pertanda nasib baik. "Hari lahirku ditandai oleh angka
serba enam. Tanggal enam bulan enam. Adalah menjadi nasibku yang paling baik
untuk dilahirkan dengan bintang Gemini, lambang kekembaran. Dan memang itulah
aku sesungguhnya. Dua sifat yang berlawanan." (Adams, 2000:25)

Soekarno melihat dirinya yang
terdiri dari dua sifat yang berlawanan sebagai satu kemungkinan pertanda
nasibnya di dunia politik. "Karena aku terdiri dari dua belahan, aku dapat
memperlihatkan segala rupa, aku dapat mengerti segala pihak, aku memimpin semua
orang. Boleh jadi ini secara kebetulan bersamaan. Boleh jadi juga pertanda lain.
Akan tetapi kedua belahan dari watakku itu menjadikanku seseorang yang merangkul
semua-nya." Kejadian lain yang dianggap pertanda nasib oleh Soekarno adalah
meletusnya Gunung Kelud saat ia lahir. Tentang ini ia menyatakan, "Orang yang
percaya kepada takhayul meramalkan, 'Ini adalah penyambutan terhadap bayi
Soekarno," Selain itu, penjelasan tentang penggantian nama Kusno menjadi Karno
pun memberi satu mitos lagi dalam diri Soekarno kecil tentang dirinya sebagai
calon pejuang dan pahlawan bangsanya. Kepercayaan akan pertanda-pertanda yang
muncul di hari kelahiran Soekarno memberi semacam gambaran masa depan dalam
benak Soekarno sejak masa kecilnya. Dalam kerangka pemikiran Adler, gambaran
masa depan itu disebut fictional final goals (tujuan akhir fiktif). Meskipun
fiktif (tak didasari kenyataan), tetapi gambaran masa depan ini berperan
menggerakkan kepribadian manusia untuk mencapai kondisi yang tertuang di
dalamnya (Adler, 1930:400). Riwayat hidup Soekarno memperlihatkan bagaimana
gambaran dirinya di masa depan dan persepsinya tentang Indonesia menggerakkannya
mencapai kemerdekaan Indonesia. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya
di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang
bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan
disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana. Di Surabaya, Soekarno
banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin
Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java
(Pemuda Jawa). Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge
School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung,
Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang
saat

itu merupakan pemimpin
organisasi National Indische Partij. Soekarno sebagai ideolog yang piawai
menyebarkan kepercayaan-kepercayaannya. Strategi penyebaran ideologi yang oleh
Terry Eagleton (1991) terdiri dari rasionalisasi, universalisasi, dan
naturalisasi, dengan baik dimanfaatkan Soekarno dalam tulisan-tulisannya.
Rasionalisasi tampil dalam argumentasi-argumentasi yang diusahakan tersusun
selogis mungkin dan menggunakan rujukan-rujukan teori-teori ilmuwan terkemuka
seperti Herbert Spencer, Havelock Ellis, dan Ernst Renan. Rasionalisasi dapat
ditemukan dalam setiap karangannya, termasuk penggunaan data statistik demi
memperkuat pendapatnya. Strategi universalisasi dalam tulisan dan karangan
Soekarno melibatkan ajaran-ajaran agama kutipan dari tokoh ternama dalam sejarah
dan peristiwa penting dalam peradaban manusia. Gagasan-gagasannya seolah berlaku
universal dan diperlukan di mana-mana."Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan
inilah harus menjadi pula gitamu: "Innallaha la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta
yu ghoiyiru ma biamfusihim" (Pidato 17 Agustus 1964) "Asal kita setia kepada
hukum sejarah dan asal kita bersatu dan memiliki tekad baja, kita bias
memindahkan Gunung Semeru atau Gunung Kinibalu sekalipun". (Pidato 17 Agustus
1965) "Tetapi Tanah Air kita Indonesia hanya satu bahagian kecil saja dari pada
dunia! Ingatlah akan hal ini! Gandhi berkata: "Saya seorang nasionalis, tetapi
kebangsaan saya adalah perikemanusiaan." (Pidato Lahirnya Pancasila, 1 Juni
1945) Strategi naturalisasi merupakan usaha menampilkan sebuah ideologi atau
kepercayaan sebagai sesuatu yang tampak alamiah. Ini banyak ditemukan dalam
pidato-pidato Soekarno. Penjelasan-penjelasannya tentang Pancasila sangat jelas
menggunakan naturalisasi. "Ke Tuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Kedaulatan Rakyat, Keadilan Sosial. Dari zaman dahulu sampai zaman
sekarang ini, yang nyata selalu menjadi isi daripada jiwa bangsa Indonesia." (Pancasila
sebagai Dasar Negara, hal:38) Bukan hal yang aneh jika Soekarno berkembang
menjadi seorang ideolog. Kepercayaan sejak kecil tentang kemuliaan, kepeloporan
dan kepemimpinannya, mendorong kuat Bung Besar ini menyebarkan kebenarannya.
Gambaran diri yang fiktif dan mistis ini pula yang memberinya kepercayaan diri
tampil berapi-api di depan lautan massa. Pergerakan nasional

Pada tahun 1926, Soekarno
mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal
Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Pada tahun 1926 ini
pula terbit artikelnya yang terkenal "Nasionalisme, Islamisme dan marxisme"
dalam suluh Indonesia muda, pernyataan Soekarno dalam artikel tersebut "Bukan
kita mengharap yang nasionalis itu supaya berobah faham jadi Islamis atau Marxis,
bukannya maksud kita menyuruh Marxis dan Islamis itu berbalik menjadi Nasionalis,
akan tetapi impian kita yalah kerukunan, persatuan anatra tiga golongan itu".
ditulis akibat keprihatinan dia atas perseteruan SI putih pimpinan Agus Salim
dengan SI merah (Sarekat Rakyat) Semaun dkk. Aktivitas Soekarno di PNI
menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan
pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada
tanggal 31 Desember 1931.

Pada bulan Juli 1932, Soekarno
bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI.
Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan

diasingkan ke Flores. Soekarno
baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.


Penjajahan Jepang


Pada awal masa penjajahan Jepang
(1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan
Indonesia terutama untuk "mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat
pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu
populer.

Namun akhirnya, pemerintahan
pendudukan Jepang memperhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia
seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan lain-lain dalam setiap
organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk Indonesia.
Disebutkan dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hookokai, Pusat Tenaga Rakyat
(Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar
Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu
aktif. Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah
pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang
melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena
menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.

Presiden Soekarno sendiri, saat
pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan
bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang sebenarnya kita percaya
dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.

Ia aktif dalam usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan
dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi
Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa
Rengasdengklok.

Pada tahun 1943, Perdana Menteri
Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan
Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito.
Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh
Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan
Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu
dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang
oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat
Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah
urusan rakyat Indonesia sendiri.

Namun keterlibatannya dalam
badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh Belanda
bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.


Perang Revolusi


Soekarno bersama tokoh-tokoh
nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
BPUPKI,Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Kecil yang
terdiri dari sembilan orang/Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta)
dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, Soekarno-Hatta mendirikan
Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Setelah menemui Marsekal
Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16
Agustus 1945; Soekarno dan Mohammad Hatta dibujuk oleh para pemuda untuk
menyingkir ke asrama pasukan Pembela Tanah Air Peta Rengasdengklok. Tokoh pemuda
yang membujuk antara lain Soekarni, Wikana, Singgih serta Chairul Saleh. Para
pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan
Republik Indonesia, karena di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan. Ini
disebabkan karena Jepang sudah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun
Soekarno, Hatta dan para tokoh menolak dengan alasan menunggu kejelasan mengenai
penyerahan Jepang. Alasan lain yang berkembang adalah Soekarno menetapkan moment
tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus
1945 saat itu bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan, bulan suci kaum muslim yang
diyakini merupakan tanggal turunnya wahyu pertama kaum muslimin kepada Nabi
Muhammad SAW yakni Al Qur-an. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan
Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik
Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan menjadi presiden dan wakil
presiden dikukuhkan oleh KNIP.Pada tanggal 19 September 1945 kewibawaan Soekarno
dapat menyelesaikan tanpa pertumpahan darah peristiwa Lapangan Ikada dimana
200.000 rakyat Jakarta akan bentrok dengan pasukan Jepang yang masih bersenjata
lengkap.

Pada saat kedatangan Sekutu (AFNEI)
yang dipimpin oleh Letjen. Sir Phillip Christison, Christison akhirnya mengakui
kedaulatan Indonesia secara de facto setelah mengadakan pertemuan dengan
Presiden Soekarno. Presiden Soekarno juga berusaha menyelesaikan krisis di
Surabaya. Namun akibat provokasi yang dilancarkan pasukan NICA (Belanda) yang
membonceng Sekutu. (dibawah Inggris) meledaklah Peristiwa 10 November 1945 di
Surabaya dan gugurnya Brigadir Jendral A.W.S Mallaby.

Karena banyak provokasi di
Jakarta pada waktu itu, Presiden Soekarno akhirnya memindahkan Ibukota Republik
Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Diikuti wakil presiden dan pejabat tinggi
negara lainnya.

Kedudukan Presiden Soekarno
menurut UUD 1945 adalah kedudukan Presiden selaku kepala pemerintahan dan kepala
negara (presidensiil/single executive). Selama revolusi kemerdekaan,sistem
pemerintahan berubah menjadi semi-presidensiil/double executive. Presiden
Soekarno sebagai Kepala Negara dan Sutan Syahrir sebagai Perdana Menteri/Kepala
Pemerintahan. Hal itu terjadi karena adanya maklumat wakil presiden No

X, dan maklumat pemerintah bulan
November 1945 tentang partai politik. Hal ini ditempuh agar Republik Indonesia
dianggap negara yang lebih demokratis.

Meski sistem pemerintahan
berubah, pada saat revolusi kemerdekaan, kedudukan Presiden Soekarno tetap
paling penting, terutama dalam menghadapi Peristiwa Madiun 1948 serta saat
Agresi Militer Belanda II yang menyebabkan Presiden Soekarno, Wakil Presiden
Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat tinggi negara ditahan Belanda. Meskipun
sudah ada Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ketua Sjafruddin
Prawiranegara, tetapi pada kenyataannya dunia internasional dan situasi dalam
negeri tetap mengakui bahwa Soekarno-Hatta adalah pemimpin Indonesia yang
sesungguhnya, hanya kebijakannya yang dapat menyelesaikan sengketa
Indonesia-Belanda.


kemerdekaan


Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah
Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat
sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat
sebagai perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan
kepada Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena
tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke Negara kesatuan,
maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik
Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai
pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir. Soekarno. Resminya
kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden konstitusional, tetapi pada
kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.

Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta
cukup populer dan lebih kuat dikalangan rakyat dibandingkan terhadap kepala
pemerintahan yakni perdana menteri. Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal
sebagai "kabinet semumur jagung" membuat Presiden Soekarno kurang mempercayai
sistem multipartai, bahkan menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang,
ia juga ikut turun tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga
berimbas pada jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan
Peristiwa di kalangan Angkatan Udara.

Dengan Dekrit 5 Juli 1959,
Soekarno membubarkan Konstituante yang bertugas merancang UUD baru bagi
Indonesia, serta memulai periode yang dalam sejarah politik kita disebut sebagai
"Demokrasi Terpimpin". Peristiwa ini sangat penting, bukan saja karena menandai
berakhirnya eksperimen bangsa Indonesia dengan sistem demokrasi yang liberal,
tetapi juga tindakan Soekarno tersebut memberikan landasan awal bagi sistem
politik yang justru kemudian dibangun dan dikembangkan pada masa Orde Baru. Tapi
bukankah Soekarno amat berbeda dari Soeharto, pendiri Orde Baru yang
menggantikannya lewat serangkaian manuver politik sejak tahun 1965 yang hingga
kini masih banyak diselimuti misteri?Tentu banyak perbedaan antara Soekarno dan
Soeharto yang amat gamblang. Presiden pertama RI dikenal sebagai orator yang
ulung, yang dapat berpidato secara amat berapi-api tentang revolusi nasional,
neokolonialisme dan imperialisme. Ia juga amat percaya pada kekuatan massa,
kekuatan rakyat.

Hal tersebut nampak daam
ungkapannya "AKU ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat,
aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat." Pengakuan ini
meluncur dari Soekarno, Presiden RI pertama, dalam karyanya Menggali Api
Pancasila.

Dengan mengubur partai politik,
Soekarno menganggap bahwa bangsa Indonesia dapat kembali kepada "rel" revolusi
yang sejati dengan semangat persatuan, simpati Soekarno pada gerakan-gerakan
anti-imperialisme dan mungkin sebagai salah satu konsekuensi, penerimaannya pada
Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai aktor politik yang sah.

Adalah penting juga untuk
dicatat bahwa salah satu kekuatan pendukung utama upaya Soekarno untuk
memberlakukan Demokrasi Terpimpin adalah Angkatan Darat. Mengapa Angkatan Darat
mendukung upaya Soekarno? Jawabannya sebenarnya cukup sederhana. Ada persamaan
nasib antara Soekarno dan tentara di dalam sistem demokrasi liberal yang
mementingkan peranan partai dan parlemen, yakni keduanya tidak mempunyai akses
yang langsung terhadap jalannya roda pemerintahan.

Dengan kata lain, di luar jatuh
bangunnya kabinet dalam sistem liberal tahun 1950-an serta
pemberontakan-pemberontakan di daerah, baik Soekarno dan Angkatan Darat
mempunyai kepentingan nyata untuk membangun suatu sistem politik baru yang
memberikan mereka kekuasaan yang lebih langsung. Bisa dikatakan Soekarno tidak
puas sebagai presiden yang hanya bersifat figure-head, sedangkan Angkatan Darat
telah berkembang menjadi kekuatan yang juga tidak puas dalam peranan hanya
sebagai penjaga pertahanan dan keamanan belaka. Pembahasan terhadap
kepentingan-kepentingan konkret seperti ini tidak lazim ditemukan dalam
pelajaran sejarah di sekolah pada tahun 1950-an.

Perlu diingat pula bahwa, untuk
sebagian, penaklukan terhadap pemberontakan daerah telah menghasilkan suatu
pimpinan Angkatan Darat yang jauh lebih bersatu dibandingkan sebelumnya.
Jenderal Abdul Haris Nasution telah tampil sebagai pimpinan yang mampu untuk
meredam tantangan yang diajukan oleh komandan-komandan lokal yang memberontak
karena tidak senang dengan dominasi Jakarta/Jawa. Di samping itu, kondisi
darurat yang dicanangkan untuk menghadapi pemberontakan daerah telah menempatkan
banyak perwira militer sebagai administrator roda pemerintahan. Lebih jauh lagi,
nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing di tahun 1957-yang sebenarnya
dipelopori oleh serikat buruh-telah menempatkan banyak perwira militer di pucuk
pimpinan perusahaan-perusahaan negara yang terbesar. Diantaranya adalah Ibnu
Sutowo yang kemudian mengembangkan Pertamina.

Dengan posisi politik dan
ekonomi yang kuat seperti ini, tampaknya militer tergiur untuk mempunyai peranan
yang langsung di dalam system politik. "Demokrasi Terpimpin"-nya Soekarno
memberikan peluang. Di antara golongan "fungsional" atau "karya" yang boleh
duduk dalam parlemen adalah tentara.

Presiden Soekarno juga banyak
memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap
nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk
menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955,
mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang
menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika.
Ketimpangan dan konflik akibat "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat
yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan
kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang merubah peradaban, ketidakadilan
badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi
perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser
(Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru
(India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok.
Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia Afrika yang memperoleh
kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik
berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah,
yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula,
banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila
ingat atau mengenal akan Indonesia.

Guna menjalankan politik luar
negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden Soekarno mengunjungi
berbagai negara dan bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah
Nikita Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel
Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRT).

Masa-masa kejatuhan Soekarno
dimulai sejak ia "bercerai" dengan Wakil Presiden Moh. Hatta, pada tahun 1956,
akibat pengunduran diri Hatta dari kancah perpolitikan Indonesia. Ditambah
dengan sejumlah pemberontakan separatis yang terjadi di seluruh pelosok
Indonesia, dan puncaknya, pemberontakan G 30 S, membuat Soekarno di dalam masa
jabatannya tidak dapat "memenuhi" cita-cita bangsa Indonesia yang makmur dan
sejahtera.

Soekarno sendiri wafat pada
tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, setelah mengalami pengucilan oleh
suksesornya yang "durhaka" Jenderal Suharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota
Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, karena setiap tahunnya
dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno

*) Tulisan ini disarikan dari berbagai sumber
oleh Tito Suhendro



Logo PDI Perjuangan (Logo PDI-P)

Senin, 14 Juli 2014

JPPR: Banyak Petugas KPPS Tak Jalankan Prosedur Buka TPS

Jumat, 11 Juli 2014 | 21:46 WIB 

AP PHOTO / TATAN SYUFLANA

Tempat pemungutan suara Pemilu Presiden
di kawasan kumuh Kota Jakarta, Rabu (9/7/2014). Pemilu memilih dua calon
presiden yaitu Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa dan Joko Widodo
berpasangan dengan Jusuf Kalla.

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaringan Pendidikan
Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menemukan banyak anggota kelompok penyelenggara
pemungutan suara (KPPS) tidak menjalankan prosedur saat membuka tempat
pemungutan suara (TPS). Setidaknya ada empat jenis pelanggaran menyangkut
pembukaan TPS.

"Di antara permasalahan yang muncul saat
Pembukaan di TPS adalah lokasi TPS tidak netral, petugas TPS tidak mengucapkan
sumpah atau janji, surat suara tidak diperiksa sebelum pemungutan suara, kotak
suara tidak diperlihatkan dalam keadaan kosong," ujar Deputi Koordinator JPPR
Masykurudin Hafidz, dalam keterangan medianya di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU),
Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2014).

Masykurudin mengatakan, meski secara jumlah
banyak TPS yang dibuka tidak sesuai prosedur, namun jumlah tersebut tidak lebih
besar dibandingkan dengan yang sesuai prosedur.

Ia menjabarkan, berikut KPPS TPS yang dibuka di
luar prosedur berdasarkan pelanggarannya:


  1. Lokasi TPS tidak netral

    TPS 36 Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang, Kalimantan Timur; TPS
    55 Sempajaya Selatan Samarida Selatan, Kalimantan Timur; TPS 2 Syahkuala,
    Banda Aceh (di halaman masjid); TPS 3 Bandaraya, Banda Aceh (di halaman
    masjid); TPS 17, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat (di
    tempat ibadah); TPS 8 Gunung Sari, Pamijahan, Bogor (Lokasi di kawasan
    masjid)


  2. Petugas TPS tidak mengucapkan sumpah atau
    janji


    TPS 14 Kota Raja, Kupang, Nusa Tenggara Timur; TPS 1 Samban, Bawean,
    Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (alasan karena pemilih sudah antre); TPS 8
    kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu dan TPS 1 Kecamatan Kota Atambua,
    NTT; TPS 9 Sawah Besar, Jakarta Pusat (karena tidak ada panduan untuk sumpah
    KPPS); TPS 3 Desa Buker, Jirengik, Kabupaten Sampang; TPS 2 Berutung Baru,
    Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan; TPS 2 Kulon Puger, Jember, Jawa Timur;
    TPS 2 Martapura Barat, Banjar, Kalimantan Selatan; TPS 70 Pekayon Jaya,
    Bekasi.


  3. Surat suara tidak diperiksa sebelum
    pemungutan


    TPS 17, Taman Surapati, Menteng, Jakarta Pusat; TPS 14 Kota Raja, Kupang,
    NTT; TPS di Johor Baru


  4. Kotak suara
    tidak diperlihatkan dalam diperlihatkan keadaan kosong


    TPS 14 Kota Raja, Kupang, NTT; TPS 70 Pekayon, Bekasi


Logo PDI Perjuangan (Logo PDI-P)

Minggu, 08 Juni 2014

PERWALU

STRUKTUR, KOMPOSISI, DAN PERSONALIA

PERWAKILAN LUAR NEGERI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

WILAYAH SAUDI ARABIA

MASA BAKTI 2010 – 2015

Nomor SK : 262/KPTS/DPP/III/2013

SHARIEF RACHMAT

SHARIEF RACHMAT
KETUA

459588_233088403474682_435370761_o

ABDULLAH SADIK
WAKIL KETUA
Bidang Kehormatan Partai

MARDIYANTO BN H.ABDUL AZIS

MARDIANTO BN H. ABDUL AZIS
WAKIL KETUA
Bidang Politik & Hubungan Antar Lembaga

NANA SUTISNA WAKIL KETUA Bidang Organisasi

NANA SUTISNA
WAKIL KETUA
Bidang Organisasi

EKA GUNARSO, A.Md WAKIL KETUA Bidang Keanggotaan, Kaderisasi, & Rekrutmen

EKA GUNARSO, A.Md
WAKIL KETUA
Bidang Keanggotaan, Kaderisasi, & Rekrutmen

JUMARA BT DZIKRI WAKIL KETUA Bidang Informasi & Komunikasi

JUMARA BT DZIKRI
WAKIL KETUA
Bidang Informasi & Komunikasi

ADIL ABUD A SHAKUR BN GADI, Lc. WAKIL KETUA Bidang Tenaga Kerja, Hukum, HAM, & Perundang Undangan

ADIL ABUD A SHAKUR BN GADI, Lc.
WAKIL KETUA
Bidang Tenaga Kerja, Hukum, HAM, & Perundang Undangan

FAROUQ JAMIL WAKIL KETUA Bidang Pendidikan, Kebudayaan, & Agama

FAROUQ JAMIL
WAKIL KETUA
Bidang Pendidikan, Kebudayaan, & Agama

ROEDY MUSSOFA MAKMUR WAKIL KETUA Bidang Pemuda & Olahraga

ROEDY MUSSOFA MAKMUR
WAKIL KETUA
Bidang Pemuda & Olahraga

EKA SAPTA BT RIVAI SEKRETARIS

EKA SAPTA BT RIVAI
SEKRETARIS

ZAINAL ARIFIN WAKIL SEKRETARIS

ZAINAL ARIFIN
WAKIL SEKRETARIS

ABDULLAH ABDULKARIM BABSEL BENDAHARA

ABDULLAH ABDULKARIM BABSEL
BENDAHARA

HASANI MARSUP ARSILAM KEPALA SATGAS

HASANI MARSUP ARSILAM
KEPALA SATGAS


SEKRETARIAT
Al Baghdadiyah Al Sharqeyah Dist. ; Qaysareyah St. Jeddah ;
Fax. +966 12 604 2688 ; Email. infokom@pdiperjuangan-sa.org

Copyright (c) - 2014 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Host & developed by Jogjahost.com Desain by Nabil Al Nahdi

http://www.pdiperjuangan-sa.org/

Informasi Dasar Aplikasi

Informasi Dasar Aplikasi

Nama Firefox
Versi 28.0
Riwayat Pemutakhiran
User Agent Mozilla/5.0 (Windows NT 6.1; rv:28.0) Gecko/20100101 Firefox/28.0
Folder Profil
Plugin Terpasang about:plugins
Konfigurasi Build about:buildconfig
Penggunaan Memori about:memory

Laporan Kerusakan dalam 3 Hari Terakhir

ID Laporan Dikirim

Semua Laporan Kerusakan

Ekstensi

Nama Versi Aktif ID
Element Hiding Helper for Adblock Plus 1.2.3 true elemhidehelper@adblockplus.org
Google Translator for Firefox 2.1.0.3m true translator@zoli.bod
Multifox 2.0.7 true multifox@hultmann
SaveFrom.net helper 2.37 true helper@savefrom.net
Yontoo 1.20.02 true plugin@yontoo.com
Better Surf Plus 1.1 false ext@bettersurfplus.com
Better-Surf 1.1 false 12x3q4@3244516.com
Firefox Synchronisation Extension 1.9.33.992 false synchronize@nokia.suite
Gmail small window 1.1 false {ff422213-dc57-407c-be0e-6eaf22a51105}
Google Web Accelerator 1.0.93.115 false web-accelerator@google.com
IDM CC 7.3.38 false mozilla_cc@internetdownloadmanager.com
Media Player 1.1 false ext@MediaPlayerV1alpha120.net
Media View 1.1 false ext@MediaViewV1alpha2320.net
Media View 1.1 false ext@MediaViewV1alpha6365.net
Media Watch 1.1 false ext@MediaWatchV1home1084.net
RealDownloader 1.3.3 false {DF153AFF-6948-45d7-AC98-4FC4AF8A08E2}
RelevantKnowledge 1.0.0.4 false {C7AE725D-FA5C-4027-BB4C-787EF9F8248A}
Video Player 1.1 false ext@VideoPlayerV3beta785.net
Webexp Enhanced 1.1 false ext@WebexpEnhancedV1alpha272.net

Pengaturan Penting yang Diubah

Nama Nilai
accessibility.typeaheadfind true
browser.cache.disk.capacity 358400
browser.cache.disk.smart_size.first_run false
browser.cache.disk.smart_size.use_old_max false
browser.cache.disk.smart_size_cached_value 358400
browser.places.smartBookmarksVersion 6
browser.search.openintab true
browser.sessionstore.max_concurrent_tabs 0
browser.sessionstore.max_tabs_undo 15
browser.sessionstore.upgradeBackup.latestBuildID 20140314220517
browser.startup.homepage http://google.inklineglobal.com?MB
browser.startup.homepage_override.buildID 20140314220517
browser.startup.homepage_override.mstone 28.0
browser.urlbar.autoFill true
dom.mozApps.used true
extensions.lastAppVersion 28.0
gfx.direct3d.last_used_feature_level_idx 0
javascript.options.jit.chrome true
javascript.options.jit.content true
keyword.URL http://www.google.com/cse?cx=partner-pub-6697027465779297:7461124956&ie=ISO-8859-1&sa=Search&q=
mousewheel.withaltkey.action 1
network.cookie.prefsMigrated true
network.dns.disableIPv6 true
network.http.max-connections 16
network.http.max-connections-per-server 16
network.http.max-persistent-connections-per-proxy 16
network.http.max-persistent-connections-per-server 8
network.http.pipelining true
network.http.pipelining.firstrequest true
network.http.pipelining.maxrequests 8
network.http.pipelining.ssl true
network.http.proxy.pipelining true
network.prefetch-next false
places.database.lastMaintenance 1397393710
places.history.expiration.transient_current_max_pages 89819
plugin.disable_full_page_plugin_for_types application/pdf
plugin.expose_full_path true
plugin.importedState true
privacy.donottrackheader.enabled true
privacy.donottrackheader.value 0
privacy.sanitize.migrateFx3Prefs true
privacy.sanitize.timeSpan 0
storage.vacuum.last.index 1
storage.vacuum.last.places.sqlite 1395467193

Preferensi user.js

Folder profil Anda berisi sebuah berkas user.js, yang berisi data preferensi yang tidak diciptakan oleh Firefox.

Grafik

Deksripsi Adapter Intel(R) HD Graphics Family
Direct2D Diaktifkan true
DirectWrite Diaktikan true (6.2.9200.16571)
GPU #2 Aktif false
ID Perangkat 0x0116
ID Vendor 0x8086
Parameter ClearType Gamma: 1800 Pixel Structure: R ClearType Level: 100 Enhanced Contrast: 50
Penggerak Adapter igdumdx32 igd10umd32 igd10umd32
Perender WebGL Google Inc. -- ANGLE (Intel(R) HD Graphics Family Direct3D9Ex vs_3_0 ps_3_0)
RAM Adapter Unknown
Tanggal Penggerak 3-26-2011
Versi Penggerak 8.15.10.2345
windowLayerManagerRemote false
Windows Terakselerasi dengan GPU 1/1 Direct3D 10
AzureCanvasBackend direct2d
AzureContentBackend direct2d
AzureFallbackCanvasBackend cairo
AzureSkiaAccelerated 0

JavaScript

GC Riap true

Aksesibilitas

Aktif false
Aksesibilitas Dicegah 0

Versi Pustaka

  Versi minimum diharapkan Versi yang digunakan
NSPR 4.10.3 4.10.3
NSS 3.15.5 Basic ECC 3.15.5 Basic ECC
NSSSMIME 3.15.5 Basic ECC 3.15.5 Basic ECC
NSSSSL 3.15.5 Basic ECC 3.15.5 Basic ECC
NSSUTIL 3.15.5 3.15.5

Rabu, 30 April 2014

Bagaimana Rakyat Menyikapi Pemerintah Zhalim?

Bagaimana Rakyat Menyikapi Pemerintah Zhalim?
Oleh
Syaikh Sa’ad Al-Hushayyin
Hukum Mengingkari Penguasa(Tulisan) ini adalah sebuah usaha untuk menjawab pertanyaan tersebut, guna menjelaskan kebenaran yang diperselisihkan. (Jawaban ini) disarikan dari Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan fiqih (pemahaman) imam-imam pembawa petunjuk terhadap nash-nash keduanya, sebagai pengamalan firman Allâh Azza wa Jalla :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allâh dan ta’atilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allâh (Alquran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allâh dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [an-Nisa’/4: 59]
Kewajiban penulis untuk tidak menyembunyikan nash (dalil) yang menyelisihi pendapatnya, sedangkan kewajiban pembaca menerima dengan ridha dan tenang (terhadap dalil) :
1. HAK PENGUASA YANG MENJADI KEWAJIBAN RAKYAT Rakyat berkewajiban mentaati pemerintah dalam perkara yang bukan maksiat, mendo’akan kebaikan untuknya dan memiliki ketulusan terhadapnya. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allâh dan ta’atilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. [an-Nisâ’/4: 59]
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
مَنْ خَرَجَ مِنَ الطَّاعَةِ وَفَارَقَ الْجَمَاعَةَ فَمَاتَ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
Barangsiapa keluar dari ketaatan (penguasa-pen) dan memisakan diri dari Jama’ah (umat Islam yangdipimpin penguasa-pen) lalu dia mati, dia mati dengan keadaan kematian jahiliyah. [HR. Muslim]
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ … لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
Agama adalah ketulusan…untuk Allah, kitabNya, Rasul-Nya, penguasa-penguasa umat Islam, dan orang-orang umum mereka (rakyat). [HR. Muslim]
Dan termasuk ketulusan untuk penguasa-penguasa umat Islam semua adalah mendoakan kebaikan untuk penguasa agar diberi kebaikan, taufik (bimbingan), dan hidayah (petunjuk).
Ketika penguasa di zaman Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah disebut-sebut (dicela-pen), imam Ahmad rahimahullah berkata,
إِنِّي لَأَدْعُوْ لَهُ بِالصَّلاَحِ وَالْعَافِيَةِ، لَئِنْ حَدَثَ بِهِ حَدَثٌ لَتَنْظُرَنَّ مَا يَحِلُّ بِالإِسْلاَمِ
Sesungguhnya aku mendoakan untuk penguasa agar diberi kebaikan dan ‘afiyah (keselamatan). Jika terjadi persitiwa (seperti pemberontakan atau pembunuhan atau semacamnya-pen ) pada penguasa, kamu benar-benar akan melihat apa (yakni keburukan) yang akan menimpa Islam. [Kitab as-Sunnah karya al-Khallâl, hlm. 84]
Imam al-Barbahâri rahimahullah berkata :
إِذَا رَأَيْتَ الرَّجُلُ يَدْعُوْ عَلَى السُّلْطَانِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ صَاحِبُ هَوَى، وَإِذَا سَمِعْتَهُ يَدْعُوْ لِلسُّلْطَانِ بِالصَّلاَحِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ صَاحِبُ سُنَّةٍ، فَأُمِرْنَا أَنْ نَدْعُوَ لَهُمْ وَلَمْ نُؤْمَرْ أَنْ نَدْعُوَ عَلَيْهِمْ وَإِنْ جَارُوْا وَظَلَمُوْا، لِأَنَّ جَوْرَهُمْ عَلىَ أَنْفُسِهِمْ، وَصِلاَحِهِمْ لِأَنْفُسِهِم وَلِلْمُسْلِمِيْنِ
Jika engkau melihat seseorang mendoakan kecelakaan kepada penguasa, maka ketahuilah bahwa dia itu pengikut hawa nafsu. Jika engkau mendengarnya mendoakan kebaikan untuk penguasa, maka ketahuilah bahwa dia itu pengikut Sunnah.
Kita ini diperintahkan untuk mendoakan kebaikan untuk mereka (penguasa) dan kita tidak diperintahkan mendoakan keburukan buat mereka, walaupun mereka menyimpang dan berbuat zhalim. Karena penyimpangan mereka menimpa mereka sendiri, sedangkan kebaikan mereka adalah untuk mereka dan kaum Muslimin. [Syarhus Sunnah, hlm. 15]
2. HAK RAKYAT YANG MENJADI KEWAJIBAN BAGI PENGUASA Bersikap tulus kepada rakyatnya : Pertama, dalam perkara-perkara agama, kedua, dalam perkara-perkara dunia.
Dengan cara menyebarkan aqidah (yang benar) dan Sunnah (ajaran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ), lewat ta’lim (pengajaran), hukum, dakwah menuju agama Allâh Azza wa Jalla berdasarkan ilmu, dan melarang bid’ah-bid’ah.
Yang terbesar (dari bid’ah yang harus dilarang) adalah membangun masjid-masjid di dekat kuburan-kuburan yang disembah, tempat-tempat (yang dianggap keramat atau membawa berkah), masyâhid (tempat-tempat yang dianggap peninggalan orang-orang shalih, dan semacamnya), dan tempat-tempat yang diziarahi. Dan bid’ah-bid’ah selainnya yang berupa tempat-tempat terpencil (untuk semedi dan semacamnya) dan semua bid’ah-bid’ah di dalam ibadah.
Rakyat juga memiliki hak-hak (lain) yang menjadi kewajiban bagi penguasa, (yaitu) hak-hak untuk mendapatkan perlakuan baik dan perhatian. Penguasa tidak memberikan beban yang tidak mampu mereka lakukan. Penguasa memenuhi pelayanan-pelayanan yang berkaitan dengan kehidupan sesuai dengan kemampuannya. Dan agar penguasa menjadi teladan yang baik di dalam perkara agama dan dunia.
 Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. [al-Mâidah/5:49]
Rasâlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلاَّ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
Tidak ada seorang hamba yang Allâh memberikan kekuasaan kepadanya mengurusi rakyat, pada hari dia mati itu dia menipu rakyatnya, kecuali Allâh haramkan surga atasnya. [HR. Muslim]
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Setiap kamu adalah pemimpin/pengatur dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. (HR. Bukhari)
 3. INILAH JAWABAN PERTANYAAN DI ATAS, BAGI ORANG YANG MAU MENERIMA HUKUM ALLAH DALAM KITAB-NYA DAN SUNNAH RASUIL-NYA 
Kewajiban rakyat adalah mentaati penguasa walaupun dia berbuat kezhaliman dan penyimpangan, walaupun dia berbuat kefasikan dan kemaksiatan, kecuali jika dia memerintahkan maksiat, maka tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Khâlik.
 Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

عَلَيْكَ السَّمْعَ وَالطَّاعَةَ فِى عُسْرِكَ وَيُسْرِكَ وَمَنْشَطِكَ وَمَكْرَهِكَ وَأَثَرَةٍ عَلَيْكَ
 Kewajibanmu mendengar dan taat (kepada pemimpin) dalam keadaan engkau susah atau mudah, engkau suka atau engkau, dan mementingkan penguasa atau dirimu. [HR. Muslim]
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
 إِنَّهَا سَتَكُونُ بَعْدِى أَثَرَةٌ وَأُمُورٌ تُنْكِرُونَهَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَأْمُرُ مَنْ أَدْرَكَ مِنَّا ذَلِكَ قَالَ تُؤَدُّونَ الْحَقَّ الَّذِى عَلَيْكُمْ وَتَسْأَلُونَ اللَّهَ الَّذِى لَكُمْ
Sesungguhnya setelahku akan terjadi monopoli hak dan perkara-perkara (pada penguasa-pen) yang kamu akan mengingkarinya. Para sahabat bertanya, “Apakah yang anda perintahkan kepada orang di antara kami yang mendapati hal itu?” Beliau menjawab, “Kamu tunaikan kewajibanmu dan kamu meminta hakmu kepada Allâh”. [Muttafaq ‘alaihi]
 Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :

مَنْ يُطِعِ الأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِى وَمَنْ يَعْصِ الأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِى
Barangsiapa mentaati amir (penguasa), maka dia telah mentaati aku. Dan barangsiapa memaksiati amir (penguasa), maka dia telah memaksiati aku [Muttafaq ‘alaihi]
 Bahkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 يَكُونُ بَعْدِي أَئِمَّةٌ لَا يَهْتَدُونَ بِهُدَايَ وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي (وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِي جُثْمَانِ إِنْسٍ) قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلْأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ
 “Akan ada penguasa-penguasa setelahku, mereka tidak mengikuti petunjukku, tidak melaksanakan sunnahku, (akan ada di atara mereka orang-orang yang hati mereka adalah hati setan berada di dalam jasad manusia)”[1].
Hudzaifah bertanya, ‘Jika aku menemui hal itu, maka bagaimana yang akan aku lakukan wahai Rasûlullâh?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dengarlah dan taatilah pemimpin, walaupun dia memukul punggungmu dan merampas hartamu, namun tetap dengarlah dan taatilah “. [HR. Muslim]
 Bahkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

 كَيْفَ أَنْتَ إِذَا كَانَتْ عَلَيْكَ أُمَرَاءُ يُؤَخِّرُونَ الصَّلاَةَ عَنْ وَقْتِهَا أَوْ يُمِيتُونَ الصَّلاَةَ عَنْ وَقْتِهَا. قَالَ قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِى قَالَ : صَلِّ الصَّلاَةَ لِوَقْتِهَا فَإِنْ أَدْرَكْتَهَا مَعَهُمْ فَصَلِّ فَإِنَّهَا لَكَ نَافِلَةٌ
Bagaimana engkau (Wahai Abu Dzarr), jika engkau dipimpin oleh para amir (penguasa) yang mengakhirkan shalat dari waktunya (atau mematikan shalat dari waktunya)? Aku (Abu Dzarr) menjawab, “Apa yang engkau perintahkan kepadaku?” Beliau bersabda, “Shalatlah pada waktunya, jika engkau mendapati shalat bersama mereka, maka shalatlah, sesungguhnya itu (shalat) nafilah (sunnah/tambahan) bagimu”. [HR. Muslim]
 Dengan munculnya kemaksiatan-kemaksiatan yang berupa syirik dan lainnya di kalangan kaum Muslimin di zaman ini, kecuali orang-orang yang dirahmati oleh Allâh, kemaksiatan-kemaksiatan itu tidak diperintahkan untuk dilakukan. Seandainya hal itu terjadi (yaitu kemaksiatan-kemaistan yang ada itu diperintahkan oleh penguasa), penguasa tetap ditaati dalam perkara yang merupakan ketaatan kepada Allâh, dan penguasa tidak ditaati dalam perkara yang merupakan kemaksiatan kepada Allâh, sebagaimana dikatakan oleh sahabat Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu , salah satu perawi hadits tentang hal itu.
Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya.
 (Diterjemahkan oleh Muslim Abu Isma’il al-Atsari dari tulisan syaikh Sa’ad al-Hushayyin hafizhahullah yang berjudul “Madzâ Taf’alu ar-Ra’iyyatu bil Hâkim azh-Zhâlim wal Fâsiq wal Fâjir; diambil dari “Mauqi’ Asy- Syaikh Sa’ad Al-Hushayyin)


[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun XVI/1433H/2012M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
_______
Footnote
[1]. Kalimat di dalam kurung tidak ada di dalam makalah Syaikh, tetapi ada di dalam hadits-pen
Sumber Artikel : Abunamirah.wordpress.com

Selasa, 29 April 2014

Ucapan yang Paling Dicintai Allah

Doa dan Dzikir Menurut Qur'an dan Sunnah 

Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya;

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْجِسْرِيِّ مِنْ عَنَزَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ فَقَالَ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami; Yahya bin Bukair menuturkan kepada kami dari Syu’bah dari al-Jurairi dari Abu Abdillah al-Jisri dari ‘Anazah dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Maukah aku beritahukan kepadamu ucapan yang paling dicintai oleh Allah?”. Maka aku katakan, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku ucapan yang paling dicintai Allah itu.” Beliau pun menjawab, “Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah ‘Subhanallahi wa bihamdih’ (Maha suci
Allah dan dengan memuji kepada-Nya).
” (HR. Muslim [4911] as-Syamilah)


Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya;

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ عَنْ هِلَالِ بْنِ يَسَافٍ عَنْ رَبِيعِ بْنِ عُمَيْلَةَ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Ahmad bin Abdullah bin Yunus menuturkan kepada kami; Zuhair menuturkan kepada kami; Manshur menuturkan kepada kami dari Hilal bin Yasaf dari Rabi’ bin ‘Umailah dari Samurah bin Jundab dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapan yang paling dicintai Allah ada empat; Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallaah, dan Allaahu akbar…” (HR. Muslim [3985] as-Syamilah)

Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya;

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْجِسْرِيِّ عَنْ ابْنِ الصَّامِتِ عَنْ
أَبِي ذَرٍّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْكَلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَا اصْطَفَى اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Zuhair bin Harb menuturkan kepada kami; Habban bin Hilal menuturkan kepada kami; Wuhaib
menuturkan kepada kami; Sa’id al-Jurairi menuturkan kepada kami dari Abu Abdillah al-Jisri dari Ibnu as-Shamit dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Ucapan apakah yang paling utama?”. Beliau bersabda, “Yaitu ucapan yang Allah pilih bagi para malaikat-Nya atau untuk hamba-hamba-Nya; ‘Subhanallahi wa bihamdih’.” (HR. Muslim [2910] as-Syamilah)
Imam an-Nasa’i meriwayatkan di dalam as-Sunan al-Kubra;

أَخْبَرَناَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيْدِ بْنِ الاَصْبَهَانِي قَالَ حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الاَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيْمَ التَّيْمِي عَنِ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيِدٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ
وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلهَ غَيْرُكَ وَإِنَّ أَبْغَضَ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ أَنْ يَقُوْلَ الرَّجُلُ لِلرَّجُلِ اِتَّقِ اللهَ فَيَقُوْلُ عَلَيْكَ نَفْسَكَ

Muhammad bin Yahya bin Muhammad memberitakan kepada kami, dia berkata; Muhammad bin Sa’id bin al-Ashbahani menuturkan kepada kami; Abu Mu’awiyah menuturkan kepada kami dari al-A’masy dari
Ibrahim at-Taimi dari al-Harits bin Suwaid dari Abdullah; dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah seorang hamba mengucapkan ‘Subhanallahumma wa bihamdika wa tabaarokasmuka wa ta’aala jadduka wa laa ilaaha ghairuka’. Dan sesungguhnya ucapan yang paling Allah benci adalah seseorang yang mengatakan
kepada orang lain yang menasihatinya, ‘Bertakwalah kamu kepada Allah.’ dengan ungkapan, ‘Urusi urusan dirimu sendiri saja.’.”
(HR. an-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubra, 6/212. disebutkan pula oleh al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman 650, disahihkan sanadnya oleh al-Albani dalam as-Shahihah [2939] as-Syamilah).


Disalin dari www.AbuMushlih.com
Sumber Artikel : http://doandzikir.wordpress.com/


Logo PDI Perjuangan (Logo PDI-P)

Senin, 28 April 2014

Fatwa Ulama: Penguasa Yang Tidak Berhukum Dengan Hukum Allah

Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Soal:
Penguasa yang tidak menerapkan syariat Allah di negeri Allah apakah mereka itu kafir secara mutlak padahal mereka tahu wajibnya hal tersebut? Dan apakah boleh memberontak kepada mereka? Dan apakah loyalitas mereka kepada orang kafir musyrik di negeri timur dan barat juga membuat mereka kafir?

Jawab:
Masalah ini dirinci oleh para ulama. Mereka (para ulama) menasehati kita agar senantiasa menunjukkan kebaikan kepada penguasa, mengajarkan mereka hal-hal yang bermanfaat untuk mereka, dan mengajak mereka untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta untuk menegakkan syariat. Yang wajib adalah menasehati mereka, (bukan memberontak).

Karena pemberontakan itu menimbulkan fitnah (musibah) dan bala serta tumpahnya darah tanpa hak. Maka hendaknya para ulama dan orang-orang shalih senantiasa menasehati para penguasa, menunjukkan mereka kebaikan, serta mengajak mereka untuk berhukum kepada syariat Allah Ta’ala. Semoga Allah memberi mereka hidayah dengan sebab itu semua.

Dan orang yang berhukum dengan selain hukum Allah itu bermacam-macam. Ada yang melakukan demikian karena menganggap bolehnya perbuatan itu. Atau ada pula yang melakukan demikian karena menganggap hukum selain hukum Allah itu lebih afdhal. Atau ada pula yang menganggap hukum selain hukum Allah itu setara dengan hukum Allah, maka yang demikian kafir.

Dan terkadang juga ada berhukum dengan selain hukum Allah karena ia bermaksiat, ia melakukannya karena sebab-sebab yang banyak. Mungkin karena disogok, atau karena ia memiliki pasukan yang taat kepadanya, atau karena sebab-seba yang lain.

Yang demikian ini tidak kafir. Dalam hal ini mereka semisal dengan apa yang dikatakan Ibnu Abbas :

كفر دون كفر وظلم دون ظلم
“kekufuran dibawah kekufuran, kezhaliman dibawah kezhaliman”

Adapun jika seseorang menganggap bahwa berhukum dengan undang-undang buatan manusia itu halal atau lebih afdhal dari hukum Allah, atau meyakini bolehnya melakukan hal tersebut, maka ini termasuk perbuatan murtad dari Islam.

Walaupun ia bukan seorang penguasa, yaitu ia sekedar rakyat biasa. Andaikan anda mengatakan bahwa boleh berhukum dengan selain hukum yang Allah turunkan maka anda bisa kafir karena sebab itu. Walaupun anda bukan seorang penguasa, walaupun anda bukan seorang pemimpin.

Masalah memberontak kepada penguasa adalah masalah yang perlu ditelaah keadaannya, oleh karena itulah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إلا أن تروا كفراً بواحاً عندكم من الله فيه برهان
“(jangan memberontak), kecuali engkau melihat kekufuran yang nyata yang kalian bisa pertanggung-jawabkan kepada Allah buktinya” (HR. Al Bukhari dalam kitab Al Fitan, no. 7056)

Dan ini pun jika umat memiliki kekuatan yang mampu untuk menggulingkan penguasa yang batil.

Adapun pemberontakan yang dilakukan oleh individu atau orang-orang awam yang mereka ini melakukan pengrusakan bukan perbaikan maka tidak boleh hukumnya. Ini akan membahayakan masyarakat dan tidak memberikan manfaat apa pun untuk mereka.


Melengkapi bahasan ini, baca juga:
  • Berhukum dengan Selain Hukum Allah Belum Tentu Kafir
  • Pemimpin-Pemimpin yang Berkata dan Beramal Tanpa Ilmu
  • Mengapa Mudah Mengkafirkan Pemerintah?
  • Fatwa Ulama Seputar Sikap Ekstrem, Pengkafiran dan Sebagian Ciri-ciri Khawarij (1), (2), (3), (4), (5)
Sumber Artikel Muslim.Or.Id

Logo PDI Perjuangan (Logo PDI-P)