Senin, 05 Desember 2011

PDi Perjuangan News

GERAKAN CINTA PDIP 2014 DTD 277, 02 NOPEMBER 2011

(PRESIDENT INDONESIA MR. SOEKARNO'S THE GREEN HILTON AGREEMENT

AND INDONESIAN TREASURY FOR WORLD PEOPLE) 

PEMENANG PILKADA PROPINSI BANTEN

WELCOME HOME GOVERNOR PROVINCE BANTEN  RATU ATUT CHOSIYAH AND VICE GOVERNOR MR RANO KARNO

Maju ke Pilgub Banten, Ratu Atut Resmi Gandeng Rano Karno RATU ATUT RANO KARNO PILGUB BANTEN 300x183 Atut   Rano Karno Siap Berdampingan di Pilgub BantenB




3
Berita
  • Senin, 31/10/2011 17:18 WIB
    Byuuuur! Agung & Foke Nyebur ke Lokasi Banjir Pondok Labu 3Senin, 31/10/2011 17:18 WIB

    Byuuuur! Agung & Foke Nyebur ke Lokasi Banjir Pondok Labu

  • KANDIDAT GOVERNOR PROVINCE DKI JAKARTA DARI PDIP

    Mohamad Rizki Maulana - detikNews


    Jakarta - Menko Kesra Agung Laksono dan Gubernur DKI Jakarta nyebur ke lokasi banjir di Pondok Labu, Jaksel. Bersepatu boot Agung dan Foke menyapa warga. Sayangnya keduanya tidak lama di lokasi terendam air itu, hanya 10 menit.

    "Pak Fauzi, Pak Fauzi," sapa warga saat kedua pejabat itu masuk ke lokasi yang tergenang air, Senin (31/10/2011) pukul 15.00 WIB.

    Sebelum masuk ke lokasi banjir, Fauzi dan Agung meninjau posko kesehatan. Mereka berdialog dengan pengurus kelurahan, menanyakan kondisi logistik bagi korban banjir. Kemudian keduanya pun turun ke lokasi yang tergenang.

    Dari awal tiba di lokasi kedua pejabat ini sudah mengenakan boot hitam. Setelah melihat sebentar, keduanya pun langsung menginjakkan kaki di area yang terendam air berwarna coklat itu. Air itu merupakan luapan Kali Krukut.

    "Itu kali-nya Pak," tunjuk warga kepada Fauzi ke arah Kali Krukut.

    "Berapa meter dalamnya?" tanya pria yang akrab disapa Foke ini.

    "Sekitar 6 meter Pak," jawab warga.

    Fauzi yang mengenakan seragam hijau dan Agung yang mengenakan baju safari abu-abu itu pun berharap agar urusan banjir ini segera selesai.

    Foke dan Agung berjalan sekitar 100 meter menempuh lokasi banjir. Keduanya pun saat berjalan tampak hati-hati, kebetulan ada ajudan yang berada di kiri dan kanan untuk menjaga, khawatir kedua pejabat itu terpeleset.

    Nah, saat hendak memutar balik menyudahi aksi nyemplung di area banjir dan melanjutkan perjalanan melihat pembongkaran tanggul, tiba-tiba seorang warga nyeletuk mempertanyakan langkah Pemprov DKI yang tidak pernah melakukan sosialisasi soal banjir.

    "Saya kan sudah 3 minggu lalu ke sini, ente pasti enggak datang ya, bersama Pak RT dan Pak RW sudah memastikan logistik. Ente kalo enggak ngerti apa-apa jangan interpretasi sendiri," sindir Foke.

    Sementara Agung meminta kerjasama dengan masyarakat sekitar agar wilayah Pondok Labu tidak tergenang lagi. "Saya dapat laporan katanya ada penyempitan sungai dalam bentuk tanggul penurapan dan gorong-gorong yang tidak sesuai lebarnya itu yang menyebabkan air meluber ke wilayah pemukiman," tutur Agung.

    (ndr/vit)
    B
  • Senin, 31/10/2011 16:53 WIB
    500 Marinir Bongkar Tanggul Penyebab Banjir di Pondok Labu 3Senin, 31/10/2011 16:53 WIB

    500 Marinir Bongkar Tanggul Penyebab Banjir di Pondok Labu

  • BILA MANTAN DANPASPAMPRES LETJEN MARINIR NONO SAMPUNO BERTINDAK ATAS NAMA BETAWI FOR GOVERNOR DKI JAKARTA FRONT PDIP SILAKAN BANG NONO SAMPUNO

    M Rizki Maulana - detikNews


    Jakarta - Marinir memutuskan membongkar tanggul penyebab banjir di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Dibutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 hari untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Sekitar 500 marinir gotong royong membongkar tanggul.

    "Akan kita bongkar semua. Kita usahakan 2-3 hari masa pembongkarannya," kata Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin di lokasi, Senin (31/10/2011).

    Dia menuturkan, permasalahan muncul lantaran ada batas yang tidak jelas. Ada beberapa warga yang datang dan bermukim di sekitar Kali Krukut. Semakin banyaknya pemukiman di sekitar sungai berimbas pada banyaknya sampah rumah tangga yang kemudian menghambat arus sungai.

    "Marinir itu tidak pernah membangun pemukiman di tepi sungai. Mereka (warga) membangun rumah di tepi sungai. Dengan adanya perumahan kan ada penimbunan sampah, jadi itu juga menghambat arus sungai," sambung Alfan.

    Dia menambahkan, turap dibangun marinir guna mengamankan kondisi tanah agar tidak longsor.�
    Turap adalah tiang yang ditanam ke dalam tanah dengan tujuan untuk memberikan kestabilan di suatu lereng atau konstruksi lainnya.

    Sebaliknya, ketika membangun pemukiman menurut Alafan, warga tidak mengamankan wilayahnya.�
    "Kalau marinir yang melakukan pembangunan, kita kan tidak berantakan menatanya. Tentu kita juga sudah melakukan penelitian dengan berbagai pihak," tuturnya.

    Yang dibongkar berapa? "Ada 170 meter jalan conblock, box culvertnya. Sehingga alirannya nggak masuk gorong-gorong dan akan lewat seperti sebelum adanya conblock itu," ucap Alfan.

    Terkait rencana membangun waduk untuk menyelesaikan masalah banjir di Pondok Labu, Alfan menyerahkannya kepada Pemrov DKI. Sebab pembangunan waduk harus sesuai dengan izin gubernur.

    "Nanti misalnya ada relokasi ya harus direlokasi. Sebelumnya kita juga pernah meminta warga untuk merelokasi pemukimannya, karena itu berdiri di atas tanah yang rawan. Namun belum ada harga yang disepakati antara kita dan warga," terang Alfan.

    Saat ini para anggota marinir bergotong rotong membongkar tanggul dan melepas conblock. Sekitar 500 marinir berbaris membentuk 3 saf. Secara estafet mereke memberikan conblock yang sudah dilepas. Conblock lalu ditumpuk sekitar 300 meter dari tanggul.

    Hingga pukul 14.30 WIB, para marinir masih bekerja dibantu 2 eskavator. Pembongkaran tanggul dimulai sejak pukul 13.00 WIB tadi.

    (vit/ndr)
    B
  • Senin, 31/10/2011 16:43 WIB
    Ganjar Pranowo: Polisi Takut Jadikan Andi Nurpati Tersangka  3 Senin, 31/10/2011 16:43 WIB

    Ganjar Pranowo: Polisi Takut Jadikan Andi Nurpati Tersangka

    Muchus Budi R. - detikNews


    Profil Tokoh Gb

    Ganjar Pranowo

    Solo - Politisi PDIP Ganjar Pranowo, menyampaikan ungkapan pesimistis tentang status hukum Andi Nurpati. Dia yakin polisi tidak akan berani menetapkan Andi sebagai tersangka dan bahkan dengan tegas dia menyebut penegakan hukum saat ini ompong belaka.

    "Tidak mungkin dia (Andi Nurpati -red) ditetapkan sebagai tersangka. Polri sedang dalam ketakutan luar biasa. Dia dari partai besar, partai kuat kok," ujar Ganjar Pranowo kepada wartawan di sela-sela memimpin kunjungan kerja Komisi II DPR RI ke Balaikota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (31/10/2011).

    Ganjar menegaskan ketakutan polisi pada penguasa dan partai penguasa itulah yang menyebabkan polisi selalu berbelit-belit saat menghadapi kasus-kasus yang melibatkan kekuasaan.

    "Mana polisi berani. Penegakan hukum saat ini ompong kok. Lihat saja polisi ini hanya senyum-senyum saja, seolah-olah tidak ada masalah dan mengatakan 'kami belum menemukan sesuatu'. Itu kan akal sehat masyarakat dibohongi," tegasnya.

    Namun demikian, lanjut Ganjar, pihaknya akan terus melakukan dorongan agar kasus yang melibatkan mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut dapat terselesaikan secara transparan.

    "Sebagai anggota DPR, anggota Panja Mafia Pemilu tentunya saya akan terus mendorong. Lagipula sekarang bukti-bukti persidangan tentang keterlibatannya sudah muncul, demikian juga di Panja muncul. Ada juga kesaksian di persidangan tidak hanya satu dua orang," demikian Ganjar.

    (mbr/nwk)
    B
  • Senin, 31/10/2011 16:14 WIB
    Atasi Banjir Pondok Labu, Foke akan Bangun Waduk Seluas 1,6 H
  • Senin, 31/10/2011 15:54 WIB
    Pemprov DKI: Banjir Pondok Labu Karena Air Sungai Krukut Meluap
  • Senin, 31/10/2011 15:41 WIB
    Tinjau Banjir di Pondok Labu, Foke Diajak Foto-foto Warga 
  • Senin, 31/10/2011 14:34 WIB
    Banjir di Pondok Labu, Marinir: Pembongkaran Tanggul Solusi Terbaik 
  • Senin, 31/10/2011 13:41 WIB
    Marinir Akhirnya Keruk Tanggul Penyebab Banjir di Pondok Labu 
     
  • Senin, 31/10/2011 12:49 WIB
    PDIP: Lembaga Survei Sudah Jadi Bagian Tim Kampanye  3Senin, 31/10/2011 12:49 WIB

    PDIP: Lembaga Survei Sudah Jadi Bagian Tim Kampanye BERANIKAH MEMASANG PAK PRAMONO JADI GUBERNUR ATAU WAGUB PROP DKI JAKARTA

    Hery Winarno - detikNews

    Jakarta - Politisi senior PDIP Pramono Anung menilai lembaga survei sekarang ini sudah menjadi bagian kampanye parpol tertentu. Hasil-hasil survei yang dilansir kerap kali adalah bagian dari tim kampanye.

    "Saya melihat dengan jujur, melakukan pengamatan dengan hati. Bertubi-tubinya beberapa lembaga survei sekarang ini lembaga survei sudah menjadi bagian dari tim kampanye," ujar Pramono kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/10/2011).

    Menurutnya bila lembaga survei sudah menjadi bagian dari tim kampanye, maka kredibilitasnya menjadi lemah. PDIP pun tidak akan mengubris hasil survei dari lembaga survei yang menjdi tim kampanye tersebut.

    "Tentunya kredibilitas dari lembaga survei itu tidak perlu kita menaruh respek hormat terlalu tinggi. Jadi kita anggap lucu-lucuan saja.

    Terkait survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menurut Pramono, dalam Pilpres itu tidak ada tua muda, yang ada adalah kapabilitas dan kapasitas seseorang. Sehingga publik percaya kepada calon itu.

    "Kita belajarlah sebagai contoh yang ekstrim di Amerika dulu, di sana selalu yang presidennya umurnya di atas 55 sampai 60 tahun. Bahkan dulu Ronald Reagan umurnya 70 tahun, tapi dengan adanya Obama yang bisa menyedot perhatian publik yang luar biasa toh dia bisa mengalahkan McCain," terangnya.

    Menurutnya lembaga survei saat ini menjadi alat untuk menggiring opini. Namun Wakil Ketua DPR ini menilai hal itu adalah hal yang wajar.

    "Melakukan survei tidak murah. Dan untuk melakukan survei kan harus ada pemesannya. Jadi tergantung pemesannya," imbuhnya.

    (her/rdf)
    B
  • Senin, 31/10/2011 12:02 WIB
    LSI: Politisi Muda Jangan Tersinggung, Silakan yang Baik-baik Muncul 3 Senin, 31/10/2011 12:02 WIB

    LSI: Politisi Muda Jangan Tersinggung, Silakan yang Baik-baik Muncul

  • HAYO MBA PUAN MAHARANI SOEKARNOPUTRI KITA BISA, PUAN MAHARANI FOR PRESIDEN 2014

    Indra Subagja - detikNews

    Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) berharap politisi muda bisa mengambil hikmah dari survei persepsi publik. Jangan marah atau bersikap negatif atas survei yang menyudutkan politisi muda itu. Masih ada waktu 3 tahun menuju 2014 untuk menunjukkan kinerja kepada publik.

    "Politisi muda jangan tersinggung, silakan yang muda yang baik muncul ke publik. Tunjukkan kinerja," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby saat dikonfirmasi detikcom, Senin (31/10/2011).

    Hasil suvei pada September lalu ini justru harus dijadikan evaluasi bagi para politisi muda. Selama ini publik hanya melihat politisi muda yang tersangkut kasus korupsi saja yang muncul ke publik.

    "Selama ini yang muncul politisi muda ketum partai atau menteri yang justru dikaitkan dengan korupsi," imbuhnya.

    Adjie menjelaskan, survei ini bukan survei pesanan politisi tua, tetapi survei rutin 3 bulan yang dilakukan LSI. Dan momentum sumpah pemuda dijadikan dasar untuk menyorot politisi muda.

    "Dilihat dari sisi yang positif, masih cukup waktu 3 tahun bagi politisi muda untuk 2014. Hasil ini bisa menjadi evaluasi. Politisi muda harus tampil lebih maksimal," terangnya.

    Sebenarnya, dalam survei ini publik tidak melihat diferensiasi antara politisi tua dan muda. Publik melihatnya sama saja, karena politisi muda dinilai tidak mempunyai gagasan baru.

    "Survei ini juga bukan maksudnya politisi tua cocok untuk 2014, diferensiasi persepsi publik sama saja soal politisi tua dan muda. Tapi kami setuju mesti ada konvensi di partai agar politisi muda bisa berkompetisi untuk maju," tuturnya.

    Sebelumnya, dari riset media yang dilakukan LSI, ada 'top five' politisi muda yang tersandung kasus korupsi. 4 diantaranya adalah politisi Partai Demokrat (PD). Mereka adalah Nazaruddin (33), Angelina Sondakh (34), Anas Urbaningrum (42), Andi Malarangeng (48), dan Muhaimin Iskandar (45) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    Berdasarkan riset LSI juga, mencatat kurang dari 40 persen publik puas terhadap beberapa menteri dari politisi muda yang saat ini berada di kabinet Indonesia Bersatu. Mereka adalah Zulkifli Hasan (49) yang merupakan kader PAN dan duduk di Kementerian Kehutanan, Andi Malarangeng yang ada di Kemenpora, Muhaimin Iskandar di Kemenakertrans, dan Helmy Faizal yang duduk sebagai Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal.

    (ndr/vit)
     
  • Senin, 31/10/2011 10:11 WIB
    Budiman Sudjatmiko Kritik Survei LSI Soal Politisi Muda 3 Senin, 31/10/2011 10:11 WIB

    Budiman Sudjatmiko Kritik Survei LSI Soal Politisi Muda

    Laurencius Simanjuntak - detikNews


    Jakarta - Politisi muda dari PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, mengkritik hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) soal kekecewaan masyarakat terhadap politikus muda. Menurutnya, hasil survei LSI adalah persepsi subyektif responden yang ditentukan oleh informasi yang mereka dapat.

    "Politikus yang buruk sering diekspose media, sedangkan yang baik jarang diekspose media," kata Budiman kepada detikcom, Senin (31/10/2011).

    Dia mencontohkan, di sebuah komunitas politisi muda ada 10 persen yang sangat buruk, 10 persen sangat baik dan 80 persen biasa-biasa saja. Jika yang diekspose oleh media selama berbulan-bulan adalah 10 persen yang sangat buruk, maka bisa timbul persepsi bahwa 80 persen yang biasa-biasa saja dan 10 persen yang sangat baik akan dianggap buruk semua.

    "Ketika di antara komunitas politisi muda ada yang korup dan ada yang sungguh-sungguh memperjuangkan UU yang prorakyat serta membela hak rakyat, maka ketika media selama berbulan-bulan memberitakan korupsi politisi muda dan hanya sesekali memberitakan perjuangan politisi muda yang lain dalam membela rakyat, maka rakyat akan menganggap bahwa koruplah seluruh politisi muda itu," papar anggota Komisi II DPR yang dikenal memperjuangkan RUU Desa ini.

    Budiman berharap ada lembaga yang melakukan riset tetang kinerja obyektif para politsi muda, bukan berdasarkan persepsi subyektif masyrakat yang dibentuk oleh media semata.

    "Setelah itu hasil risetnya dimuat secara berkala oleh media, saya yakin persepsi subyektif masyarakat akan lain. Saya berharap survei LSI tersebut tidak membuat kita salah membaca realita," ujarnya.

    (lrn/ndr)

  • Senin, 31/10/2011 04:03 WIB
    Pramono: Hukuman Koruptor Seharusnya 10 atau 15 Tahun 3 Senin, 31/10/2011 04:03 WIB

    Pramono: Hukuman Koruptor Seharusnya 10 atau 15 Tahun

  • PRAMONO KANDIDAT PRESIDEN 2014 FRONT PDIP

    Elvan Dany Sutrisno - detikNews



    foto: detikcom
    Jakarta - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai tak perlu ada batas minimal hukuman lima tahun untuk koruptor. Menurutnya hukuman bagi koruptor harus seberat-beratnya.

    Hukuman bagi koruptor, menurut Pramono, sebenarnya sudah cukup berat. Hanya saja selama ini aturan hukuman bagi koruptor tidak dijalankan sepenuhnya.

    "Ya hukuman bagi koruptor kan sudah diatur dengan UU , yang penting UU itu dijalankan saja, saya yakin tidak akan ada orang yang berpikir untuk melakukan tindakan korupsi," tutur Pramono, kepada detikcom, Senin (31/10/2011).

    Menurutnya selama ini hukuman bagi koruptor terlalu rendah. Sehingga banyak yang masih berani melakukan tindakan korupsi karena yakin hukumannya rendah.

    "Saya yakin kalau aturan itu dijalankan hukuman bagi koruptor ya bisa 10 sampai 15 tahun," tuturnya.

    Karena itu ia berharap pemerintah lebih fokus pada optimalisasi jajaran penegak hukum. Sehingga tak ada lagi korupsi di Indonesia.

    "Sudah UU saja Dijalankan. Yang paling penting hukum ditegakkan sebenar-benarnya,"tandasnya.

    Kemenkum HAM tengah mewacanakan hukuman minimal lima tahun bagi terpidana kasus tindak pidana korupsi. Wamenkum HAM Denny Indrayana menyatakan hukuman tersebut untuk menguatkan efek jera yang hendak ditimbulkan.

    "Itu tujuannya untuk mengirimkan pesan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa sehingga hukumannya harus mengirimkan pesan kejeraan," tutur Denny seusai acara fun bike di kantornya, Jl Rasuna Said, Jaksel, Minggu (30/10/2011).

    Selain menimbulkan efek jera, lanjut Denny, Kemenkum HAM juga tengah memikirkan sistem pencegahan yang terintegritas dengan penindakan. "Sistem pencegahan akan kita lakukan karena pemberantasan korupsi harus paralel. Penindakan tapi juga pencegahan," papar Deny.

    (van/feb)

B
__._,_.___
Recent Activity:
||*********************||
sponsored by:

http://www.pdi-perjuangan.blogspot.com/
international website of pdi perjuangan

http://www.pdip-news.blogspot.com/
news about pdi perjuangan in english

http://www.pdi-perjuangan.zoomshare.com/
the main portal gate of pdi perjuangan, list of all websites of pdi perjuangan. pintu gerbang utama portal pdi perjuangan, daftar semua website pdi perjuangan

http://www.pdi-perjuangan.pbwiki.com/
wiki of pdi perjuangan

-----
-------
---------

You can add the html codes below to your website/blog for free by copy and paste those. Anda bisa menambahkan kode html yang ada di bawah ini secara gratis pada website atau blog anda dengan meng-copy dan mem-paste keduanya:

http://www.pdip-news.blogspot.com/">http://feeds.feedburner.com/PdiPerjuanganNews.1.gif" alt="PDI PERJUANGAN NEWS" style="border:0">

http://www.pdi-perjuangan.blogspot.com/">http://feeds.feedburner.com/WebsitePdiPerjuangan.1.gif" alt="WEBSITE PDI PERJUANGAN" style="border:0">


||*********************||
.

__,_._,___
 

0 komentar:

Posting Komentar

Korwil PDI Perjuangan dengan rendah hati mengundang siapa saja untuk menyajikan buah pikirannya dalam web ini. Silakan kirim sajian anda ke: korwilpdipksa@gmail.com